Senin, 26 November 2012

study lapangan

















0 komentar:

Rabu, 21 November 2012

LAPORAN KEGIATAN STUDY LAPANGAN


LAPORAN KEGIATAN STUDY LAPANGAN
Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro, dan Bukit Siguntang

D
I
S
U
S
U
N
Oleh
1.     Inda Sawitri
2.    Iyang Shensi Niarty
3.    Novita Sari
4.    M.Raka Maulana Alan
5.    Samapta Probowisnu

Guru pembimbing : Rahmini Fadhillah, S.Pd






DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN OGAN ILIR
SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Tahun pelajaran 2012/2013
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT, kami dapat menyusun laporan hasil study lapagan yang telah dilaksanakan pada hari rabu minggu kemarin. Tidak kami pungkiri bahwa segala kekurangan berada didalam laporan kami, maka dari itu kami terus mengharapkan masukan-masukan untuk hasil laporan kami ini.
Di dalam laporan ini, kami rangkum semua hasil penelitian kami di Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro, dan Taman Bukit Siguntang. Kami harapkan dengan adanya laporan ini, dapat menjadi acuan dan sumber informasi untuk semua orang.Kritik dan saran dapat membantu penyempurnaan penyusunan laporanselanjutnya. Mudah-mudahan laporan ini dapat berguna bagi sekolah dan duniapendidikan pada umumnya.












Indralaya, 19 November 2012





Penyusun





BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah dan menumpuk pengetahuan siswa. Setelah karya wisata, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara.  Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan Study Lapangan  selama 1 hari Rabu, tanggal 14 November 2012.
Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti study Lapangan  di Museum Balaputera Dewa, Pulau Kamaro serta Situs Peninggalan Kerajan Sriwiajaya diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam laporan karya tulis ini membahas tentang beberapa  Situs Peninggalan Kerajaan Sriwijaya.



B.    Tujuan
Tujuan yang hendak kami capai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1.      Untuk menambah pengetahuan siswa.
2.      Untuk menambah pengalaman.
3.      Untuk mengembangkan potensi, etika, estetika, dan pratika.
4.      Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
5.      Dapat mengetahui objek peninggalan bersejarah di Museum Balaputra Dewa, Pulau Kemaro, dan Bukit Seguntang
6.      Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar objek wisata.























BAB II
SITUS SEJARAH YANG DIKUNJUNGI

A.  Museum Balaputra Dewa
a.    Sejarah berdirinya Museum Balaputera Dewa
Foto0536.jpg
Balaputradewa sendiri adalah nama seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya.  Balaputradewa memerintah pada abad VIII-IX masehi.  Balaputradewa adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Sriwijaya karena di masa pemerintahan beliaulah Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya sebagai sebuah Kerajaan Maritime yang berkuasa hampir diseluruh Nusantara hingga mencapai Thailand, India, Filipina dan China.
            Memasuki pintu depan museum Balaputradewa kita akan langsung disuguhi dengan gambar atau relief kehidupan masyarakat Palembang yang dipanjang persis di depan dinding ruang masuk museum.  Relief kehidupan masyarakat Palembang tersebut menceritakan ada putri Palembang sedang menari Gending Sriwijaya yaitu tarian khas Palembang yang sering ditampilkan untuk menyambut tamu, tari Gending Sriwijaya sendiri pertama kali diperkenalkan pada 12 Agustus 1945.  Kemudian pada relief ada pula rumah Bari yaitu rumah lama khas Palembang.  Ada pula gambar rumah Limas yaitu rumah adat Palembang dimana di atasnya ada ornament tanduk kambing.  Digambarkan pula pada relief tersebut orang yang sedang bertenun songket.  Lalu ada juga sungai musi yaitu sarana transportasi utama di Palembang.  Di gambarkan juga Jembatan Ampera yang dibangun oelh bantuan Jepang tahun 1963 selesai 1965, jembatan Ampera sendiri memiliki panjang 1717 meter.  Dari gambar relief tersebut diceritakan pula bahwa dahulu di Palembang terdapat banyak sekali sungai, diperkirakan di Palembang dahulu terdapat 117 Sungai tapi sekarang hanya tinggal 17 sungai yang masih mengalir, oleh karena itulah Belanda member julukan pada Palembang sebagai Venesia dari Timur Jauh.  Ternyata dari gambar relief juga menceritakan bahwa dahulu Palembang adalah tempat menambang emas.  Lalu dari gambar relief membahas karena Palembang banyak terdapat rawa sehingga membuat rakyatnya membuat rumah panggung agar bisa tinggal di atas rawa.  Dan relief gambar juga membahas dahulu wanita Palembang tidak memakai selendang melainkan memakai Tudung Saji.
            Kebudayaan Palembang mengenal alat-alat yang digunakan saat melamar yaitu sena, nampar, bakul kecil dan bakul besar.  Keseniaan Palembang memiliki kemiripan dengan Arab.  Sedangkan songket memiliki makna yang berbeda-beda yaitu songket yang memiliki kekhasan mirip china dinamakan Bunga Cina dan songket yang memiliki kekhasan mirip arab dinamakan Bunga Pacik.  Songet yang asli biasanya terbuat dari benang Masjanup dan memiliki nilai seni tinggi dan harganya mahal.  Dan pakaian pengantin khas Palembang banyak dibuat di daerah Tanjung Baru.
b.    Beberapa Koleksi Museum Balaputra Dewa
1.     I_yhank_niiez...2021.jpgArca Megalit





Arca ini ditemukan di desa Pulau Panggang, Pagaralam, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Material arca ini adalah breksi Vulkanik. Arca ini merupakan salah satu hasil dari tradisi megalitikum bentuknya secara keseluruhan memperhatikan seseorang yang sedang duduk di atas seekor binatang (sulit dikenal karena aus).


2.    Kapak Lonjong

Foto0567.jpg
Benda ini terbuat dari jenis batu kali. Bagian tajamnya diasah dari dua arah, sehingga bentuk tajamnya yang dihasilkan simetris atau setangkup. Kapak semacam ini digunakan dengan mengikatnya pada sebuah tangkai kayu bercabang. Fungsi kapak ini untuk menebang atau menguluti pohon, membuat patung kayu dan sebagai perlengkapan upacara.
3.    Khahas

I_yhank_niiez...2069.jpg
Bahan dari kulit kayu, berjumlah 18 halaman atau lipatan. Setiap halaman terdapat tulisan dan simbol tertentu. Tulisan menggunakan huruf uluh (ka-ga-nga). Huruf berwarna hitam, tulisan dengan teknik poles. Berisi tentang java mantra dan ramalan-ramalan.
4.    Nissan

I_yhank_niiez...2056.jpg
Dilihat dari bentuk, bahan dan ragam hias, nissan ini diperkirakan berasal dari abad-abad ke-19 M. Nissan ini memiliki ragam hias berupa sulur-suluran. Diperkirakan nissan ini merupakan pengaruh cambay, India.

5.    Tempayan Kubur

Foto0570.jpg
Tempayan ini disebut dengan tempayan kubur karena fungsinya, yaitu untuk menguburkan mayat. Tempayan ini ditemukan pada tahun 1999 oleh tim penelitian arkeologi dari balai arkeologi Palembang di desa Muarabetung, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empatlawang.


B.   Pulau Kemaro
a.    Sejarah Pulau Kemaro
Dikisahkan, Tan Bun An seorang bangsawan Tiongkok mengarungi samudera dalam kegiatannya berdagang. Kemudian ia singgah di sebuah negeri yang dikenal dengan nama Palembang. Setelah beberapa hari Tan Bun An ini berada di Palembang, ia berkenalan dengan Siti Fatimah, gadis asli Palembang yang cantik nan menawan.
Perkenalannya berlanjut dengan cinta sehingga Tan Bun An berniat memperistri Siti Fatimah. Namun, ia harus pulang terlebih dahulu ke negerinya untuk mengabarkan keinginannya kepada keluarga besarnya. Beberapa bulan kemudian, Tan Bun An dengan beberapa armada kapal laut dan dikawal beberapa prajurit asal negerinya kembali berlayar ke Palembang. Dia sampai dengan selamat dan langsung menuju ke kediaman Siti Fatimah yang dijaga ketat para punggawa kerajaan. Singkat cerita, keduanya menikah dengan perayaan meriah.
Tiba-tiba, hati raja dan permaisuri gelisah ketika mendengar putri mereka akan diboyong ke negeri Tiongkok guna diperkenalkan Tan Bun An kepada keluarga besarnya. Semula sang raja dan permaisuri dengan berat hati melepaskan kepergian anaknya untuk berlayar menempuh samudera yang luas. Namun, dengan bijaksana sang raja dan permaisuri pun melepaskan anaknya pergi ke Tiongkok setelah mendengar Tan Bun An berjanji akan menjaga Siti Fatimah seperti menjaga nyawanya sendiri. Tan Bun An berjanji akan membawa kembali Siti Fatimah ke Palembang setelah enam purnama.
Tan Bun An ternyata bukan seorang bangsawan yang tidak menepati janji. Ketika waktu enam purnama tiba, ia langsung menceritakan janjinya kepada ayah dan ibunya untuk kembali ke negeri Palembang. Keinginan Tan Bun An direstui keluarganya. Bahkan, Tan Bun An dibawakan emas yang akan dipersembahkan ke negeri Palembang.
Hari demi hari, sampailah armada perahu layar Tan Bun An di Sungai Musi. Saking senangnya, Tan Bun An minta diperlihatkan upeti yang akan dipersembahkannya kepada sang Raja Negeri Palembang. Betapa kecewanya Tan Bun An setelah melihat upeti emas yang dimasukkan dalam kotak-kotak kayu itu berisi sayuran. Tan Bun An merasa malu jika sampai ketahuan upetinya hanya berupa sayuran. Maka, dengan emosi, dibuangnyalah peti-peti itu ke sungai. Ternyata, dalam peti-peti itu memang ada emas yang dicampurkan dengan sayur supaya terhindar dari para perompak. Karena menyesal, akhirnya Tan Bun An beserta Siti Fatimah dan armada kapalnya menenggelamkan diri di alur Sungai Musi. Bangkai kapal dan muatannya yang tenggelam itu akhirnya menjadi onggokan tanah yang sekarang kita kenal sebagai Pulau Kemarau.

b.    Pohon Cinta
Pohon cinta adalah sebuah pohon beringin yang sudah cukup tua dengan ranting yang sangat rimbun.
Konon, apabila seseorang menuliskan nama dirinya dan pasangannya di pohon cinta tersebut, maka jalinan cinta mereka akan semakin langgeng. Konon, bagi pengunjung yang belum memiliki pasangan, bila menuliskan namanya dan orang yang disukai, maka suatu saat nanti akan menjadi sepasang kekasih. Percaya atau tidak.
c.    Klenteng Soei Goeat Kiong

Klenteng yang berada di Pulau Kemaro bernama Klenteng Soei Goeat Kiong. Warna klenteng yang merah menantang di antara pepohonan hijau, membuatnya mudah ditemukan. Klenteng yang dibangun sejak 1962 itu awalnya hanya berupa bangunan klenteng Klenteng Soei Goeat Kiong (atau yang lebih dikenal dengan Klenteng Kuan Im).
d.    Pagoda


 












Pagoda inilah yang menjadi daya tarik Pulau Kemaro. Pagoda ini dibangun pada tahun 2006. Tingginya yang mencapai 9 lantai, membuatnya tampak sangat menjulang di tengah pulau.

C.   Bukit Siguntang



 

Bukit Siguntang adalah sebuah tempat bersejarah di Kota














Palembang.  Bukit rimbun dan asri yang merupakan titik tertinggi di Kota Palembang ini menyimpan banyak cerita dan misteri.  Sepanjang mata memandang, saat memasuki tempat ini hanya terlihat pohon rindang dan kursi serta gazebo yang dibangun di sekeliling bukit.  Kesan angker baru akan terasa saat berjalan menuju puncak bukit karena anda akan melihat makam pertama (makam Panglima Tuan DjungDjungan) dari tujuh makam yang ada di bukit ini, makam pertama saat menuju ke pucak bukit ini seolah memberikan pesan selamat datang bagi semua orang yang berkunjung ke sana.  Namun herannya walaupun kesan angker begitu terasa banyak sekali terlihat muda-mudi kota Palembang yang suka memadu kasih di tempat seram seperti ini.

Adapun 7 buah makam di Bukit Siguntang yang menurut kepercayaan setempat merupakan makam dari orang-orang penting Palembang zaman dahulu, yaitu:



1. Radja Segentar Alam



 











Nama aslinya adalah Iskandar Zulkarnain Alamsyah yang berasal dari Kerajaan Mataram.  Menurut kabar dari narasumber, Nyai Bukit Siguntang (Juru Kunci Bukit Siguntang) Radja Segentar Alam pertama kali ke Palembang membawak 3 kapal yang berbendera Lancar Kuning namun saat dalam perjalanan kapal-kapal tersebut karam.  Dari semua kapal yang karam tersebut ada satu kapal yang membawak Radja Segentar Alam terdampar di Bukit Siguntang sedangkan kapal yang lain hancur di lautan dan ada pula yang hancur kemudian terseret di situs Karang Anyar.  Ada cerita unik dari kisah Radja Segentar Alam yang dahulu saat masa jayanya dapat menaklukan hampir seluruh Sumatera hingga ke negeri tetangga Johor dan Malaka di Malaysia yaitu tentang lagu Layar Di Malam Hari yang sering didendangkan di atas kapal ketika Beliau berserta pasukannya sedang berlayar yang hingga saat ini masih sering dinyayikan di daerah Medan, Johor dan Malaka.

2. Putri Kembang Dadar


I_yhank_niiez...2153.jpg
 








Nama aslinya adalah Putri Bunga Melur.  Percaya atau tidak karena kecantikannya Putri Kembang Dadar diceritakan bukan berasal dari bumi melainkan berasal dari Kayangan (langit).

3. Putri Rambut Selako


I_yhank_niiez...2145.jpg
 










Rambut Selako artinya rambut yang keemas-emasan mungkin karena ada keturunan barat.  Nama aslinya sendiri adalah Putri Damar Kencana Wungsu yang menurut cerita berasal dari Keraton Yogyakarta anak dari Prabu Prawijaya.

4. Panglima Batu Api



I_yhank_niiez...2146.jpg
 











Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Jeddah (Arab Saudi) yang datang ke tanah melayu untuk berkelana dan menyiarkan agama Islam.




5. Panglima Bagus Kuning


 










Berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) untuk mengawal Radja Segentar Alam.

6. Panglima Bagus Karang









Berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) bersama Panglima Bagus Kuning untuk mengawal Radja Segentar Alam.

7. Tuan DjungDjungan



 













Beliau juga merupakan ulama dari Arab yang datang ke tanah melayu (Swarnadwipa)  untuk berkelana sambil menyiarkan agama Islam.

Dari makam-makam itu membuktikan bahwa Bukit Siguntang merupakan tempat yang sangat sakral sehingga para bangsawan Palembang zaman dahulu banyak yang dimakamkan di bukit tersebut.

Bukit Siguntang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sudah menjadi tempat yang sakral dan keramat.  Bukit Siguntang adalah sebuah tempat bersejarah dimana di sini dahulu merupakan tempat ibadah di zaman Kerajaan Sriwijaya.  Bukit Siguntang dijadikan tempat sembayang untuk penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa saat zaman Kerajaan Sriwijaya dengan bukti ditemukannya patung Budha di bukit tersebut yang saat ini patung itu berada di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.  Kemudian saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya di abad 13 lalu muncul Kerajaan Palembang Darusalam tempat ini (Bukit Siguntang) masih menjadi tempat yang sangat keramat karena sering dikunjungi oleh raja-raja Palembang dahulu sebagai tempat pertapaan atau semedi untuk menenangkan pikiran agar bisa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Sang Pencipta Kehidupan.

Hingga sekarang Bukit Siguntang masih menjadi tempat yang sakral bagi orang Palembang.  Masyarakat setempat pun punya kepercayaan bahwa apabila Palembang terkena bencana besar seperti banjir bandang maka Bukit Siguntang adalah tempat yang tidak akan pernah tenggelam dan ada pula yang percaya bahwa di bawah timbunan tanah Bukit Siguntang inilah terdapat jejak-jejak peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang legendaris itu yang menyimpan harta yang tak ternilai harganya.  Percaya atau tidak?  Semua itu perlu pembuktian.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita dan mitos tersebut.  Bukti Siguntang sekarang menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang diandalkan oleh pemerintahan Kota Palembang untuk menarik minat wisatawan luar maupun lokal untuk berkunjung ke kota pempek.  Akan tetapi keberadaan Bukit Siguntang sebagai lokasi tujuan wisata tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai.  Keadaan Bukit Siguntang seolah ditelantarkan seperti kebanyakan tempat wisata lain di kota Palembang.  Memang setiap tahunnya terlihat cat bangunan yang ada di Bukit Siguntang selalu diperbaruhi namun tidak cukup sebatas itu saja.  Bukit Siguntang perlu perhatian lebih, sangat diperlukan sekali perawatan, pemeliharaan dan penambahan fasilitas di Bukit Siguntang agar tetap eksis dan bisa menjadi tempat tujuan wisata yang “sebenarnya” di kota Palembang.

Sebagai masyarakat biasa saya hanya ingin memberikan masukan dan saran kepada sang pengambil keputusan.  Adapun masukan dan saran dari saya adalah agar rumput dan tanaman yang ada di Bukit Siguntang dipelihara dengan baik jangan sampai tidak terurus sehingga akan terlihat lebih bersih dan indah, lalu fasilitas yang sudah ada saat ini seperti gazebo dan kursi-kursi yang terdapat di sekeliling Bukit Siguntang dirawat dan dibersihkan sehingga saat wisatawan datang akan terasa nyaman dan betah untuk berada di sana, kemudian di Bukit Siguntang dibangun tempat informasi atau semacam museum mengenai sejarah, mitos serta peninggalan-peninggalan yang pernah ditemukan di Bukit Siguntang dengan adanya pusat informasi semacam itu akan memberikan banyak hal bagi para wisatawan yang berkunjung terutama nilai edukasi mengenai sejarah Palembang.  Dengan adanya perhatian yang lebih saya yakin Bukit Siguntang bisa menjadi tempat tujuan utama saat wisatawan berada ke kota pempek Palembang.

















BAB III
DOKUMENTASI
1.     Saat di dalam mobil menuju Museum Balaputra Dewa


Foto0535.jpg
 






2.    Saat berada di Museum Balaputra Dewa
Foto2615.jpgFoto2542.jpgI_yhank_niiez...2038.jpg










I_yhank_niiez...2039.jpg
I_yhank_niiez...2030.jpg
Foto2594.jpg



Foto2616.jpg
Foto0570.jpg
 











3.    Saat di kapal menuju Pulau Kemaro
I_yhank_niiez...2088.jpg

4.    Saat di Pulau Kemaro







I_yhank_niiez...2118.jpg
Foto0610.jpg
Foto2627.jpg


 









5.    Saat di Bukit Siguntang







Foto0636.jpg
I_yhank_niiez...2155.jpg
I_yhank_niiez...2171.jpg
 


















BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yangtaelah kami terima.
Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.
2.      Saran-saran
Buat teman-teman maupun adik – adik kelas diharapkan dapat melakukan kunjungan / study a dengan baik pada waktu yang akan datang, maka saran-saran yang kami berikan dan kami tujukan kepada dua belah pihak, yaitu pihak pengelola  situs peninggalan kerajaan sriwijaya dan  pihak penyalenggara karya wisata.
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat beberapa keadaan dan prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebbut antara lain:
a.   Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang objek tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
b.   Prasarana dan fasilitas di kawasan objek wisata di tingkatkan dan ditempatkan di tempat yang strategis untuk keadaan yang mendesak.

Untuk  SMAN 1 Indralaya Utara selaku penyelenggara karya wisata, maka perlu kiranya untuk:
a.       Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata tersebut.
b.      Rencana dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo